Jakarta – Orang mengenal diet dengan meminum jeruk sebelum sarapan untuk menurunkan berat badan.
Apakah ini cara yang tepat untuk menurunkan berat badan?
Simak penjelasan Ahli Gizi dari Departemen Gizi Kesehatan FKKMK UGM, Dr Mirza HST Penggalih SGz MPH RD.
Mirza menekankan bahwa minum jeruk sebelum makan tidak membantu menurunkan berat badan.
Namun, untuk meningkatkan metabolisme sehingga makanan yang langsung dimakan dapat digunakan sebagai sumber energi dan dapat menunjang aktivitas.
“Fungsinya untuk meningkatkan metabolisme sehingga sarapan bisa dijadikan sebagai sumber energi. Satu-satunya cara membakar simpanan lemak adalah dengan berolahraga dengan pola makan yang seimbang.”
Nutrisi yang baik dapat diikuti dengan nutrisi yang baik dan tepat melalui pola makan yang seimbang.
Dijelaskannya, diet adalah cara seseorang menyiapkan makanan sesuai dengan kebutuhannya.
Tentu saja, kesesuaian akan bervariasi, baik menurut RDA (rasio kecukupan gizi) atau mungkin cocok untuk seseorang dengan kondisi tertentu, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes.
“Jadi, diet tidak selalu identik dengan mengurangi atau membatasi makanan. Tapi tetap bisa disesuaikan. Modifikasi ini mungkin berlebihan, misalnya dengan orang yang lebih banyak melakukan aktivitas fisik termasuk kategori atlet, dietnya dimodifikasi. sangat berarti. “
Dalam masyarakat, diet identik dengan penurunan berat badan dan dalam banyak hal.
Padahal prinsipnya adalah menyeimbangkan energi dan mengurangi apa yang digunakan.
“Jadi energi balance itu kalau kita mau naik berat badan, yang masuk naik, yang keluar turun. Tapi kalau mau turun berat badan, yang masuk dikurangi, yang keluar ditambah. Kalau mau untuk keluar lebih banyak, Anda dapat menambahkan olahraga. “
“Kita juga kurangi yang kita ambil sesuai AKG. Misalnya kalau kebutuhan kita tahun 2000, berarti kita akan mengurangi makanan dari kebutuhan sehari-hari, misalnya 1800, 1500, pengurangan ini tentunya harus dirujuk. tidak melakukan diet yang sangat ketat. “”.
Menurut Mirza, nutrisi yang baik sesuai dengan pedoman yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan melalui aplikasi “Isi Piring Saya Dengan Sekali Makan”.
Dalam panduan gizi seimbang ini harus ada sumber karbohidrat (nasi, kentang, roti, dan ubi jalar), protein nabati (tahu, tempe, kacang-kacangan), protein hewani (telur, ayam, daging, dan ikan), lemak sehat (alpukat). , minyak zaitun ), omega-3, asam alfa hidroksi dan DHA), vitamin, mineral dan aktivitas fisik seperti olahraga harus dicapai.
Lalu soal porsi, kalau karbohidrat bisa 3-4 porsi per hari tergantung kasusnya masing-masing.
3-4 kali sehari dibagi menjadi satu kali makan yaitu masing-masing sarapan, makan siang dan makan malam.
Suplemen karbohidrat dapat digunakan untuk makanan ringan yang mengandung karbohidrat.
Sederhananya, satu centong nasi dihitung sebagai satu porsi.
“Pesan umumnya perlu diseimbangkan, tetapi hal teknis dalam bisnis katering adalah jumlah porsi yang harus dimakan setiap orang. Misalnya bagian saya dengan ibu hamil, dengan bagian yang lebih tua, anak-anak akan. berbeda. Itulah yang perlu kita ajarkan dan sesuaikan dengannya berdasarkan kebutuhan masing-masing kelompok manusia ini. Sudah ada pesan dasar gizi seimbang dan sumber pangan harus tercapai, katanya.
Laporan wartawan, Rina Ayo