Dieng Culture Festival (DCF) 2022 akan dilangsungkan esok hari. Saat ini suhu di kawasan Dieng cenderung dingin. Akankah pengunjung disambut oleh hamparan embun es?
Dieng Culture Festival (DCF) merupakan salah satu gelaran yang ditunggu banyak orang. Tahun ini, DCF 2022 akan digelar selama tiga hari, mulai Jumat (2/9) hingga Minggu (4/9).
Bagi traveler yang berencana hadir untuk menyaksikan langsung gelaran ini, disarankan untuk menggunakan jaket tebal. Mengingat suhu udara di Dieng yang cenderung dingin. Bahkan bisa menyentuh angka minus.
Ketua Panitia DCF Alif Fauzi mengimbau kepada wisatawan untuk mengenakan pakaian tebal dan mempersiapkan penghangat badan. Terutama bagi mereka yang belum pernah menginap di suhu ekstrem.
“Untuk yang belum pernah menginap di suhu ekstrem untuk mempersiapkan jaket tebal. Seperti jaket yang ada bulu angsanya ini sangat direkomendasikan. Selain itu juga vitamin untuk dikonsumsi,” ujarnya.
Alif juga meminta kepada para wisatawan agar terus berkoordinasi dengan panitia. Sehingga kondisi wisatawan dapat terus terpantau. Tidak hanya itu, sebagai antisipasi, panitia DCF juga telah menyiagakan tim yang melibatkan tenaga kesehatan, PMI, dan BPBD.
“Jangan diam saja, kalau ada apa-apa segera koordinasi dengan panitia. Nanti untuk di camping ground dibuatkan api unggun sebagai penghangat di malam hari,” lanjutnya.
Kondisi cuaca saat pelaksanaan DCF ini juga telah dikonfirmasi oleh Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara, Hery Susanto Wibowo. Ia menjelaskan prakiraan cuaca di Dieng selama gelaran DCF berlangsung.
Dalam penjelasannya, Hery mengatakan berdasarkan dinamika atmosfer untuk wilayah Dieng masih ada potensi hujan ringan. Selain itu dalam kurun waktu 1 hingga 2 hari ke depan, pertumbuhan awan di kawasan ini masih terjadi.
“Berdasarkan dinamika atmosfer untuk wilayah Jateng, khususnya di sekitar wilayah Dieng masih ada potensi hujan dan pertumbuhan awan hingga 1 sampai 2 hari kedepan,” kata Hery saat dihubungi detikJateng, Kamis (1/9/2022).
Kondisi ini memungkinkan terjadinya fenomena alam yang memunculkan embun es kecil. Sebab keberadaan awan akan membuat panas yang diserap serta awan tidak bisa memantul maksimal di malam hari.
“Keberadaan awan akan membuat panas radiasi yang diserap bumi antara pagi sampai siang hari. Dan tentu awan juga tidak bisa memantul maksimal ke angkasa pada malam sampai dini hari. Sehingga suhu minimum untuk terjadi embun upas belum terpenuhi,” jelasnya.
Kemudian berdasarkan prediksi cuaca, dataran tinggi Dieng akan didominasi oleh kondisi berawan dari pagi hingga malam. Bahkan di siang hari menjelang sore berpotensi hujan ringan.
“Untuk pagi cerah-berawan, siang berawan-berawan tebal dan menjelang sore ada potensi hujan ringan. Malam dan dini hari juga berawan,” ujarnya.
Untuk itu, bagi traveler yang sudah berencana untuk datang ke DCF, jangan lupa persiapkan pakaian tebal serta payung atau jas hujan. Agar tak kerepotan jika cuaca tiba-tiba tak bersahabat sesuai dengan yang telah diprediksikan.
Artikel ini telah tayang di detikJateng.