Peristiwa-peristiwa Dalam Cerita Fiksi Dirangkai Membentuk Titik-titik Cerita – 4 KATA PENGANTAR Sebagai penutur asli bahasa Indonesia, kita harus percaya bahwa mengetahui bahasa Indonesia tidak hanya berkomunikasi bahasa Indonesia yang baik dan benar, tetapi juga banyak hal yang berkaitan dengan bahasa Indonesia yang perlu kita kuasai, seperti ejaan, kalimat, wacana, diksi, korespondensi, definisi , laporan, teknik penulisan ilmiah, dll. Bahasa Indonesia dengan permasalahannya tidaklah mudah, masih banyak siswa yang belum mampu menguasai keterampilan berbahasa dengan baik. Padahal, jika kita ingin menguasai dunia, kita harus menguasai bahasa. Berlatar belakang itulah penulis mencoba menerbitkan buku berjudul Indonesia for Higher Education untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa akan referensi kemahiran berbahasa. Selain itu, buku ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bagi mahasiswa sebagai buku ajar mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan contoh-contoh khusus agar para siswa atau siapapun yang membaca buku ini dapat memperoleh gambaran yang jelas sehingga dapat memahami isi buku tersebut dengan baik. Dengan menguasai bahasa Indonesia diharapkan siswa menjadi aset bangsa yang bangga, cerdas dan berakhlak mulia serta semakin cinta Indonesia, dan tentunya bahasa Indonesia. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa buku ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Namun dibalik kekurangan tersebut masih ada harapan agar buku ini dapat bermanfaat.
5 Buku ini sebagian besar ditulis oleh beberapa ahli seperti Prof. Dr. Podarak dari Sabarti Ak, Drs. H. Abdul Chaer, Lamuddin Finoza dan lainnya. Penulis berterima kasih atas hal ini. Kami berharap buku ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Depok, November 2009. Penulis
Peristiwa-peristiwa Dalam Cerita Fiksi Dirangkai Membentuk Titik-titik Cerita
6 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR… i DAFTAR ISI… iii BAB I PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA 1.1 Sejarah Bahasa Indonesia Kedudukan Bahasa Indonesia Fungsi Bahasa Indonesia… 7 BAB II Penerapan Definisi Ejaan Sejarah Pengertian Ejaan 2 Lingkup Ejaan Ejaan I. Penggunaan Huruf II. Penggunaan huruf kapital dan miring III. Menulis kata dan partikel IV. Penulisan Kata Ganti V. Preposisi VI. Dia berkata dan menyanyikan VII. Bagian VIII. IX Singkatan dan Akronim. Bilangan dan Simbol Bilangin X. Materi Pembelajaran Menulis XI. Penggunaan Tanda Baca (Punctuation) BAB III DIKSI DAN GAYA BAHASA Diksi Pengertian diksi Istilah diksi… 81
Buku Paket Bahasa Indonesia Xii
7 Presisi Kata Gaya Kata Definisi Gaya Linguistik Jenis Gaya Gaya Linguistik Penegasan Gaya Linguistik Perbandingan Gaya Linguistik Oposisi Gaya Linguistik Petunjuk BAB IV KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA 4.1 Definisi Kalimat Elemen Kalimat Unsur Ketepatan Kalimat Ketepatan Objek Kalimat Presisi Kalimat , menentukan kalimat. Pola Kalimat Pola Kalimat Kompleks Pola Kalimat Kompleks Ekuivalen Kalimat Kompleks Berjenjang Kalimat Kompleks Tipe Campuran Ekuivalensi (Unity) Paralelisme (Paralelisme) Kalimat Efektif
8 4.4.3 Penekanan (Emphasis) Ekonomi Variasi Koherensi Penalaran (Logika) Kesalahan Kalimat Kesalahan Diksi Kesalahan Struktur Ejaan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Kerangka Esai Topik/Topik dan Tata Letak Judul Esai Topik Penjelasan Kalimat Esai Uraian Kalimat Esai Esai Esai Persuasif Paragraf Esai Penggunaan Paragraf Jenis Paragraf Persyaratan Paragraf Teknik Penyusunan Paragraf BAB VI KONSEP 6.1 Istilah Definisi Jenis Definisi
9 6.2.1 Definisi Nominal Definisi Formal Definisi Operasional Definisi Paradigmatik Definisi luas negasi (dengan negasi) definisi kontras/kontras dengan contoh BAB VII PENGADILAN 7.1 Pengertian huruf Bagian-bagian huruf VIII 8.1 Sitasi Definisi kutipan Jenis kutipan Prinsip kutipan Cara Pengutipan Metode Pengutipan Kewajiban Pengutipan Catatan Kaki Pengertian Catatan Kaki Fungsi Catatan Kaki Prinsip Membuat Catatan Kaki Jenis-Jenis Catatan Kaki Singkatan Elemen Catatan Kaki Penerapan Catatan Kaki
10 8.4 Daftar Pustaka Pengertian Daftar Pustaka Tujuan Daftar Pustaka Klasifikasi Daftar Pustaka Pemilihan Sumber Referensi Cara Penyusunan Formulir Penulisan Daftar Pustaka BAB IX LAPORAN 9.1 Pengertian Laporan Dasar Laporan Tujuan Laporan Jenis Laporan Struktur Laporan Bahasa Resmi Laporan Formulir Laporan
Kelas Ix_smp_bahasa Indonesia_tri Retno
11 BAB I PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA 1.4 Sejarah Bahasa Indonesia Sejak tanggal 28 Oktober 1928 pemuda kita mengucapkan Sumpah Pemuda. Dengan Sumpah Pemuda, secara resmi bahasa Melayu yang digunakan sejak pertengahan abad ke-7 telah menjadi bahasa Indonesia. Hal ini ditandai dengan Naskah Keputusan Kongres Pemuda Indonesia tahun 1928 yang memuat tiga butir penetapan sebagai berikut. Pertama: Kami putra dan putri Indonesia mengakui bahwa kami berbagi satu darah, tanah Indonesia. Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia mendukung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Sejarah bangsa Indonesia merupakan salah satu dari ratusan suku bangsa yang masing-masing menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pertamanya. Memang dulu banyak orang yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua, namun sekarang banyak juga orang yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama. Bahasa kita sebenarnya berasal dari bahasa Melayu, yang kemudian disebut bahasa Indonesia. Bahasa melayu merupakan salah satu bahasa daerah nusantara ini. Bahasa Indonesia digunakan sebagai alat yang dapat mempersatukan masyarakat dari berbagai suku untuk mengusir penjajah Belanda dan mencapai kemerdekaan. Selain itu, bahasa digunakan dalam banyak hal
12 nyawa, jadi tidak ada yang protes ketika Melayu dinobatkan sebagai Indonesia. Jadi, bahasa Indonesia tidak lain adalah bahasa melayu yang terintegrasi dengan bahasa daerah dan bahasa asing yang berkembang di Indonesia. Alasan beralih dari bahasa Melayu ke bahasa Indonesia adalah sebagai berikut. 1. Bahasa Melayu digunakan secara luas di seluruh Indonesia. 2. Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa pemersatu (lingua franca) di antara suku-suku di Indonesia. 3. Bahasa Melayu telah dianut oleh seluruh suku bangsa Indonesia karena dikenal dan digunakan sebagai bahasa pergaulan, bukan lagi dianggap sebagai bahasa asing. 4. Bahasa Melayu adalah bahasa resmi kerajaan. 5. Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa dagang, terutama di sepanjang pesisir, baik bagi suku-suku Indonesia maupun para pedagang dari luar Indonesia. Bahasa Indonesia terus berkembang begitu pesat sehingga menjadi bahasa modern yang kaya akan kosa kata dan stabil secara struktural. Perkembangan bahasa Indonesia berkembang pesat. Kongres Bahasa Indonesia bulan Juni 1938 di Solo merupakan bukti nyata pesatnya perkembangan bahasa Indonesia. Hasil kongres bahasa Indonesia pertama dirumuskan sebagai berikut. 1. Setuju menerima kata asing untuk ilmu pengetahuan. 2. Perlu menyiapkan tata bahasa Indonesia yang baru. 3. Ejaan yang digunakan adalah Van Ophuysen. 4. Wartawan harus mencari cara untuk memperbaiki bahasa surat kabar. 5. Bahasa Indonesia digunakan dalam semua majelis perwakilan. 6. Istilah internasional diajarkan di sekolah.
13 7. Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa hukum dan untuk bertukar pikiran dalam majelis perwakilan. 8. Perlu didirikan lembaga dan fakultas untuk pembelajaran bahasa Indonesia. Peristiwa-peristiwa penting terkait perkembangan bahasa Melayu/Indonesia pada tahun-tahun penting yang sangat krusial dalam sejarah perkembangan bahasa Melayu di Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Pada tahun 1901, ortografi resmi bahasa tersebut disusun dari Ch. A. Van Ophuysen dan diterbitkan dalam Dialek Melajoe. 2. Pada tahun 1908, pemerintah mendirikan Cor Voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), sebuah penerbit buku bacaan, yang kemudian diubah menjadi Balai Pustaka pada tahun 1917. Perpustakaan ini menerbitkan novel seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku pedoman pertanian, manual pemeliharaan kesehatan yang tidak banyak menyebarkan bahasa melayu. Keberadaan kedua novel tersebut saat ini dan di toko-toko buku menjadi bukti bahwa bahasa Indonesia sudah ada dan digunakan sebelum tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat yang paling menentukan dalam perkembangan bahasa Indonesia, karena pada tanggal 28 Oktober 1928 ditetapkan para pemuda terpilih. batu penjuru yang kuat. Untuk perjalanan di Indonesia. 4. Pada tahun 1933, secara resmi lahir generasi sastrawan muda bernama Pujanggak Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisjahbana dan kawan-kawan. 5. Pada bulan Juni 1938 diadakan Kongres Bahasa Indonesia yang pertama di Solo. Solusinya adalah bahwa pembinaan dan
Pengembangan 14 bahasa Indonesia secara sadar dilakukan oleh para intelektual dan budayawan kita saat itu. 6. Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditandatangani UUD 1945 yang salah satu pasalnya (Pasa 136) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. 7. Pada tanggal 19 Maret 1947, penggunaan Mantra Republik (Mantra Soewandi) diresmikan sebagai pengganti Mantra Van Ophuysen yang berlaku sebelumnya. 8. Kongres Bahasa Indonesia Kedua yang diadakan di Medan pada tanggal 28 Oktober sampai dengan tanggal 2 November 1954 memutuskan bahwa bangsa Indonesia memutuskan untuk terus menyempurnakan bahasa Indonesia yang ditetapkan sebagai bahasa nasional dan ditetapkan sebagai bahasa nasional. 9. Pada tanggal 16 Agustus 1972, Presiden Republik Indonesia meresmikan penggunaan Ejaan Lanjutan Bahasa Indonesia (EYD) dalam pidato kenegaraan di depan sidang DPR, yang juga diperkuat dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun pada tanggal 31 Agustus 1972, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan pedoman umum pembetulan ejaan bahasa Indonesia dan pedoman umum pembentukan istilah yang resmi berlaku di seluruh Indonesia. 11. Kongres Bahasa Indonesia III yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 28 Oktober sampai dengan 2 November 1978 merupakan peristiwa penting bagi kehidupan bahasa Indonesia. Selain untuk menunjukkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, kongres yang digelar dalam rangka peringatan 50 tahun Janji Pemuda itu juga memutuskan untuk melanjutkan upaya penguatan posisi dan fungsi bahasa Indonesia.
Rangkuman Un Bin
15 12. Kongres Bahasa Indonesia ke-4 diadakan di Jakarta pada bulan November Kongres ini diadakan untuk memperingati Hari Janji Pemuda ke-55. Dalam keputusannya beliau menyatakan bahwa pengajaran dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan lagi, bahwa amanat yang tertuang dalam garis besar haluan negara
Cerita fiksi dalam novel, pada peristiwa oogenesis setiap oogonium akan membentuk, contoh cerita non fiksi dalam bahasa inggris, cerita fiksi pendek dalam bahasa inggris, cerita fiksi dalam bahasa jawa, contoh cerita fiksi dalam novel, cerita fiksi dalam bahasa inggris, cerita non fiksi dalam bahasa inggris, contoh cerita fiksi dalam bahasa inggris