Laporan Wartawan Tribunnews, Willy Widianto , JAKARTA – Ajang balap Idemitsu bLu cRu Yamaha Sunday Race di Sentul International Circuit, Bogor, Jawa Barat, digelar kembali setelah dua tahun vakum akibat pandemi covid-19.

Ajang ini jadi wadah untuk pebalap profesional atau komunitas. Salah satu yang menarik perhatian adalah para pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Walang Jaya asal Plumpang, Jakarta Utara.

Kepala Yayasan SMK Walang Jaya, Aji Wisnugroho mengatakan dalam balapan kali ini mereka turun di dua kelas yakni kelas R15 Com A dan R25 Com Pro.

Partisipasi para pelajar SMK di arena balap sekaligus untuk memfasilitasi minat siswa kejuruan jurusan Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM).

Aji was motivated to become a champion in a previous racing event and continued to purchase the motorcycle at his own expense.

Speaking at the Sentul International Circuit in West Bogor, Aji said, “How many times the 2019 Endurance Champion beat Yamaha Racing, we encourage vocational schools to be not just schools, but motorcycles and independently purchase fully assembled products. .” he said. Java, Sunday (19/6/2022) .

When asked how much it would cost to buy two motorcycles, Aji said the number was in the hundreds of millions of dollars. The most expensive parts are electrical parts.

Aji said, “The most expensive is electricity. Yes, about 200 million (million).”

Aji said the racing team had two riders. One is a contract player, the other is an employee alias employee at Walang Jaya Vocational School, and the mechanic is an active and graduated student.

He went on to say that the active students were fully deployed as mechanics disassembling motorcycle rafts.

They are grades 10 and 11 on average, and are used to assembling, servicing and tuning racing motorcycle engines, so they don’t have the hassle of handling races like they do now.

“Mechanics makes it easy for our graduates to participate in Asian races. There are also plenty of guides for our juniors in the Bogor Pit area. It’s not confusing,” said Aji.

Menurut Aji, awalnya SMK Walang Jaya mengikuti lomba drag race. Baru pada tahun 2018 mereka mengikuti ajang balap profesional nasional yang digelar di Sirkuit Sentul Bogor, Jawa Barat.

Saat ini SMK Walang Jaya memiliki 1700 siswa dan juga didukung oleh pabrikan Yamaha.

Lalu, bagaimana caranya agar bisa menjadi siswa SMK di Walang Jaya? Aji menyebut siswa yang mendaftar dan dikenai biaya Rp 4,8 juta untuk SMK dan Rp 3 juta untuk SMEA.

Untuk bayaran SPP tiap bulannya sebesar Rp 530 ribu per bulan. “Ada beasiswa juga, jadi kalau ada siswa jadi pebalap atau mekanik dan berprestasi digratiskan biaya sekolahnya,” kata Aji.

Sementara itu Head Mechanic SMK Walang Jaya, Dika menjelaskan karena banyak siswa SMK yang terlibat membongkar pasang motor, bodi dan mesinnya saat ajang balapan maka pengawasan harus diperketat.

Sebab, kata Dika mereka mayoritas belum berpengalaman melakukan kerja saat event adu balap profesional.

“Dia kan secara basic enggak pernah bongkar motor harus diawasi selalu cek mereka pun sudah paham urutan. Keluar trek masuk trek, secara mesin saya develop,” ujarnya.

Pembahasan soal Rogoh Kantong Sendiri, Pelajar SMK Ikut Ramaikan Yamaha Sunday Race 2022 Sentul dapat Anda temukan pada Otomotif dan author oleh admin

Share: